Hadist

Narrated By Abu Sa'id Al-khudri and Abu Huraira

The Prophet said, "No fatigue, nor disease, nor sorrow, nor sadness, nor hurt, nor distress befalls a Muslim, even if it were the prick he receives from a thorn, but that Allah expiates some of his sins for that."

Wednesday, December 19, 2007

MA'RIFATULLAH



Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah.“…” (Q. S. Ar Ra’d (13) : 16)

RINGKASAN PENGANTAR KAJIAN MA'RIFATULLAH


Pembahasan ini merupakan pembahasan yang wajib diketahui oleh setiap muslim, sebagaimana wajibnya seorang muslim untuk mengenal Tuhannya, Allah Swt. Pembahasan ini merupakan pengantar dari kajian Ilmu Tauhid (Ke-Esa-an Allah Swt.) dan berdampingan dengan pembahasan mengenai Ma’rifatul Insan (mengenal manusia). Diharapkan dengan menguasai kajian-kajian tersebut seorang hamba dapat lebih mengenal dirinya sebagai hamba dan bagaimana seharusnya bersikap sebagai hamba, dan juga lebih mengenal Tuhannya, Allah Swt., sehingga ia mengetahui bagaimana ia bersikap di hadapan Tuhannya serta beribadah sesuai dengan apa yang dikehendaki Nya menurut apa yang disukai Nya.

Sebagai contoh dari harapan pembahasan ini adalah mengenal (salah satu) Sifat Allah Swt., bahwa Ia Swt. adalah Maha Besar dan sebaliknya bahwa manusia penuh dengan kelemahan. Setelah mengetahuinya diharapkan seorang hamba akan dapat merasakan Kebesaran Allah Swt. dan merasakan kelemahan dirinya sehingga tidak ada lagi padanya sifat sombong, merasa hebat, merasa besar, merasa paling benar dsb.

Begitu pula dengan memahami bahwa Allah Swt. adalah Sang Pemberi Rezeki misalnya, maka diharapkan dapat menghilangkan pula sifat ketergantungan seorang hamba kepada hamba yang lainnya dari sisi ekonomi yang menyebabkannya dapat terjajah baik secara fisik, ideologi, pemikiran, sosial, politik atau yang lainnya.


I. LINGKUP PEMBAHASAN
Dalam materi (awal) Ma’rifatuLlah ini lingkup pembahasan dibatasi kepada pengertian Rabb, di mana Allah Swt. adalah Rabb seru sekalian alam. Adapun pengertian Rabb adalah Pencipta, Pemilik, Penguasa, Pengatur dan Pemberi Rezeki, di mana kita sebagai muslim mengetahui dan meyakini permasalahan ini adalah sebuah kewajiban yang tidak bisa ditawar lagi.

Allah Swt. berfirman:

“Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah.“…” (Q. S. Ar Ra’d (13) : 16)

“Allah menciptakan segala sesuatu…” (Az Zumar (39) : 62)

“Dan tidak ada suatu binatang melatapun di muka bumi melainkan Allah-lah yang memberinya rizkinya…” (Q. S. Hud (11) : 6)

“Katakanlah: "Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah". Dia telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang. Dia sungguh-sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan terhadapnya. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman.” (Q. S. Al An’aam (6) : 12)

Pengertian Allah Swt. sebagai Rabb seru sekalian alam ini pun diakui oleh orang-orang kafir jahiliyyah sebagaimana tertera dalam ayat:

“Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: ’Allah’,…” (Q. S. Az Zukhruf (43) : 87)

Bahkan iblis, makhluk yang telah dilaknat Allah Swt. seperti yang tertera dalam Al-Quran, juga mengakui hal ini sebagaimana tertera dalam ayat berikut:

“…Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.” (Q. S. Al A’raaf (7) : 12)

Dari sini terlihat bagaimana sangat mengherankan jika kita melihat dalam kenyataan, adanya orang yang tidak mengakui keberadaan Allah Swt. atau tidak mengakui Allah Swt. sebagai Pencipta (na'uudzubiLlah). Karena seperti terlihat jelas dalam ayat di atas, bahkan iblis pun mengakui bahwa Allah Swt. telah menciptakannya dari api. Dalam ayat tersebut pun terlihat bagaimana iblis juga mengakui bahwa kelebihan yang dimilikinya merupakan pemberian murni dari Allah Swt. (namun iblis menolak taat kepada Allah Swt. yang menyebabkannya menjadi terlaknat – na’uudzubiLlah). Lalu dimanakan derajat orang yang tidak mengakui eksistensi Allah Swt.? Sekali lagi: Na’uudzu biLlahi min dzaalik.


II. KEKUATAN DALIL
Eksistensi Allah Swt. sebagai Rabb seru sekalian alam ini dikuatkan oleh berbagai dalil-dalil dan bukti-bukti yang kuat yang telah disiapkan Allah Swt. untuk manusia dalam berbagai bentuk bagi orang-orang yang mau menggunakan akalnya dan menggunakan petunjuk yang telah diberikan kepadanya.

a. Dalil Naqli (Al Quran dan As Sunnah)
Begitu banyak dalil dalam Al Quran yagn menyatakan bahwa Allah Swt. adalah Pencipta, Pemelihara, Pengatur, Penguasa seluruh alam semesta seperti yang telah banyak disebutkan di atas. Dalam firman Nya yang lain, bahkan Allah Swt. memperkuat persaksiannya seperti terlihat dalam ayat:

Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah. Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Qur'an ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al Qur'an (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan yang lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui". Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)". (Q. S. Al An’aam (6) : 19)


b. Dalil ‘Aqli (Rasio / akal)
Allah Swt. berfirman:

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,” (Q. S. Ali ‘Imraan (3) : 190)

Begitu banyak bukti Kebesaran Allah Swt. yang dengan mudah akan kita dapati di sekeliling kita, atau bahkan lebih dekat lagi, yaitu pada diri-diri kita. Bagaimana Allah Swt. telah dengan sempurna menciptakan alam raya ini dengan sedemikian teraturnya, sedemikian sempurnyanya yang semuanya tidak lain hanya menunjukkan Kebesaran Nya semata.

Seorang cendekiawan Turki terkemuka, Harun Yahya, dalam salah satu karyanya menerangkan bagaimana fakta penciptaan yang ada sangat menunjukkan keberadaan Sang Pencipta, Allah Swt. Hal ini dapat dilihat dalam sebuah contoh kasus sederhana, di mana beberapa makhluk tertentu (serangga, dari salah satu jenis lalat) memiliki kemampuan untuk menyerupai makhluk lain yang dapat menakut-nakuti hewan pemangsa.

Dari contoh kasus kecil ini terlihat bagaimana seekor serangga kecil yang tidak memiliki jaringan otak yang memadai untuk berpikir dapat melakukan sebuah aksi yang menakjubkan dalam mengusir pemangsanya dengan menyerupai hewan lain yang ditakuti oleh si pemangsa.

Pertanyaannya adalah: Riset seperti apakah yang sudah dilakukan si serangga tersebut sehingga ia bisa mengetahui apa yang ditakuti lawannya dengan otaknya yang sedemikian kecilnya? Berapa lama dia melakukan riset tersebut padahal kebanyakan serangga hanya berumur beberapa minggu saja? Dari manakah ia mendapatkan data tentang hewan yang ditakuti pemangsanya tadi? Dan jika semua itu telah didapat, bagaimanakah ia mempersenjatai dirinya dan melengkapi dirinya dengan perangkat-perangkat yang dapat membuatnya menyerupai hewan yang ditakuti pemangsa tadi (padahal perangkat tersebut tidak lain adalah anggota tubuhnya sendiri yang telah dimilikinya sejak ia ada di muka bumi ini)?

Sungguh, dalam setiap penciptaan langit dan bumi terdapat tanda-tanda Kebesaran Allah Swt. bagi orang-orang yang berakal. Benarlah Allah Swt. dan Rasul Nya saw.


c. Dalil Fithrah (Bukti Fitrah)
Setiap fitrah manusia yang lurus akan mengakui keberadaan Rabbnya dan Rabb seru sekalian alam, Allah Swt. Hal ini digambarkan oleh NabiyuLlah Ibrahim as. ketika dalam ‘masa pencarian’nya seperti terlihat dalam ayat berikut:

“Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: “Inilah Tuhanku”. Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: “Saya tidak suka kepada yang tenggelam”. Kemudian tatkala melihat bulan terbit dia berkata: “Inilah Tuhanku”. Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata: “Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat”. Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: “Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar”, maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata: “Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan”.” (Q. S. Al An’aam (6) : 76 – 79)

Selain itu, jauh sebelum manusia diturunkan ke muka bumi, Allah Swt. telah mengambil persaksian dari setiap jiwa untuk mengakui Allah Swt. sebagai rabbnya. Hal ini dapat dilihat dalam Al-Quran pada ayat:

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (Q. S. Al A’raaf (7) : 172)


III. BUAH DARI MENGENAL ALLAH SWT.
Hasil yang diharapkan dari kita mengenal Allah Swt. adalah bertambahnya iman dan takwa kita kepada Nya, yang semuanya tercermin dalam setiap betikan hati kita – baik dalam niat ataupun yang lainnya, tutur kata kita dan tingkah laku serta amalan kita. Hal ini menyebabkan kita dapat meraih manfaat-manfaat besar lainnya yang Allah Swt. anugerahkan , baik di dunia maupun di akhirat.

1. Manfaat Di Dunia
a. Al-Hurriyah (Kebebasan) dan al-Amn (Keamanan)
Kebebasan bagi orang yang mengenal Allah Swt. didapatnya dengan bebasnya diri hamba tersebut dari keterikatan dan ketundukan kepada selain Allah Swt. Dengan mengenal Allah Swt. sebagai Pemberi Rezeki contohnya, dapat menjadikannya bebas dari sifat-sifat rendah seperti tamak, keinginan memiliki yang bukan miliknya atau bebas dari keterjajahan dari negara penghutang misalnya. Mereka pun merasa aman karena mengetahui bahwa Allah Swt. adalah Pengatur segala sesuatu yang tidak akan terjadi sesuatu pun melainkan dengan Kehendak Nya semata, sementara mereka merasakan jaminan perlindungan Nya disebabkan keimanan mereka. Allah Swt. berfirman:

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kelaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q. S. Al An’aam (6) : 82)

b. Ath-Thuma’niinah (Ketenangan)
Ketenangan ini merupakan anugerah Allah Swt. yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki Nya dari hamba-hamba Nya yang senantiasa berdzikir kepada Nya, di mana hal ini tidak mungkin terjadi jika seorang hamba tidak mengenal Nya. Allah Swt. berfirman:

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Q. S. Ar Ra’d (13) : 28)

c. Al-Baraakaat (Keberkahan)
Allah Swt. menjanjikan keberkahan ini bagi negeri-negeri yang penduduknya beriman dan bertakwa dalam firman Nya:

“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Q. S. Al A’raaf (7) : 96)

d. Al-Hayah ath-Thayyibah (Kehidupan yang Baik)
Allah Swt. berfirman:

“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q. S. An Nahl (16 : 97)

Imam Ahmad meriwayatkan dari Anas bin Malik ra., dia berkata bahwa RasuluLlah saw. bersabda: “Allah tidak menzhalimi suatu kebaikan bagi seorang mukmin. Kebaikan itu diberikan kepadanya di dunia dan diberikan pula pahalanya di akhirat. Adapun orang kafir, maka diberi makan di dunia karena aneka kebaikannya, sehingga apabila dia telah tiba di akhirat, maka tiada satu kebaikan pun yang membuahkan pahala.” (H. R. Muslim)

2. Manfaat Di Akhirat
a. Al-Jannah (Surga)
Selain manfaat di dunia, Allah Swt. juga menjanjikan tempat kembali yang baik bagi orang-orang yang mengenal Nya sesuai yang dikehendaki Nya, serta beramal dengan ilmunya dengan beribadah kepada Nya sesuai yang dikehendaki Nya dan disukai Nya. Janji Allah Swt. ini termaktub dalam ayat:

“Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam). Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.” (Q. S. Yunus (10) : 25 – 26)

b. MardhatiLlah (Keridhaan Allah Swt.)
Allah Swt. berfirman tentang janji keridhaan Nya ini dalam ayat:

“Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (Q. S. Al Bayyinah (98) : 8)


Demikianlah, bahwa Ma’rifatuLlah (mengenal Allah Swt.) adalah sebuah ilmu yang wajib difahami oleh setiap muslim yang dengannya (dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari) dapat menghantarkan seorang hamba kepada kebahagiaan yang dijanjikan baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang mengenal Nya sebagaimana Ia Swt. menginginkan kita mengenal Nya. Hanya kepada Nya lah kita menyembah dan hanya kepada Nya pulalah kita memohon pertolongan. Tiada daya dan kekuatan selain dari Nya Yang Maha Tinggi lagi Maha Perkasa.

kuliah

Pertama saya kuliah 3 bulan pertama doang saya semangat,....:(, kesini"nya perasaan capeeeeeekkk..... banget,....fiuhhh......saya pikir kuliah kelas karyawan tu enak, santai, n gak neko", eh gak taunya,.....ABCD,...(Aduh Booo Capeeekk Dech,..) hehehhhe....
kuliah sabtu - minggu gak pengaruh banged yang namanya dispensasi buat para karyawan
  • tugas banyak,
  • gak masuk nilai berkurang,
  • gak ada waktu buat libur or nyantai dirumah dech,
  • ujiannya susah" mana essay semua lagi. :(
wah pokoknya repot deh gak seperti yang saya bayangin,.... but i'll try to face it.

Dan Alhamdulillah sekarang lagi nyusun skripsi.
Ya Allah teguhkanlah hati ku ya Allah Agar aku bisa menyelesaikan kuliahku ini dengan baik.

Amin.

Monday, December 17, 2007

Bingung ?!

Resah,...
Kenapa ya orang merasa resah... ?
Bingung,...
Kenapa juga orang merasa bingung... ?
Takut,...
Kenapa orang pernah merasa takut... ?
huffff,...

Aneh memang, kadang kita (menurut pendapat sendiri nie) merasa resah, bingung, dan takut. Padahal tidak ada yang perlu kita resahkan dan bingungkan apalagi ditakutkan.

Tapi manusiawi kalau kita pernah merasakan keresahan, kebingungan, maupun ketakutan karena kita manusia yang lemah.

Ya Allah berilah hambaMu ini kekuatan untuk melawan segala rasa itu ya Allah, la haulawalakuwwata illabillahilaliyyil azim.

Wednesday, December 12, 2007

Karena Dia Manusia Biasa

Mengapa?? Karena Dia Manusia Biasa

Setiap kali ada teman yang mau menikah, saya selalu mengajukan pertanyaan yang sama. Kenapa kamu memilih dia sebagai suamimu/istrimu? Jawabannya sangat beragam. Dari mulai jawaban karena Allah hingga jawaban duniawi (cakep atau tajir :D manusiawi lah :P). Tapi ada satu jawaban yang sangat berkesan di hati saya. Hingga detik ini saya masih ingat setiap detail percakapannya. Jawaban salah seorang teman yang baru saja menikah. Proses menuju pernikahannya sungguh ajaib. Mereka hanya berkenalan 2 bulan. Lalu memutuskan menikah. Persiapan pernikahan hanya dilakukan dalam waktu sebulan saja. Kalau dia seorang akhwat, saya tidak akan heran. Proses pernikahan seperti ini sudah lazim. Dia bukanlah akhwat, sama seperti saya. Satu hal yang pasti, dia tipe wanita yang sangat berhati-hati dalam memilih suami. Trauma dikhianati lelaki membuat dirinya sulit untuk membuka diri. Ketika dia memberitahu akan menikah, saya tidak menanggapi dengan serius. Mereka berdua baru kenal sebulan. Tapi saya berdoa, semoga ucapannya menjadi kenyataan. Sayatidak ingin melihatnya menangis lagi.

Sebulan kemudian dia menemui saya. Dia menyebutkan tanggal pernikahannya. Serta memohon saya untuk cuti, agar bisa menemaninya selama proses pernikahan. Begitu banyak pertanyaan dikepala saya. Asli. Saya pengin tau, kenapa dia begitu mudahnya menerima lelaki itu. Ada apakan gerangan? Tentu suatu hal yang istimewa. Hingga dia bisa memutuskan menikah secepat ini. Tapi sayang, saya sedang sibuk sekali waktu itu (sok sibuk sih aslinya). Saya tidak bisa membantunya mempersiapkan pernikahan. Beberapa kali dia telfon saya untuk meminta pendapat tentang beberapa hal. Beberapa kali saya telfon dia untuk menanyakan Perkembangan persiapan pernikahannya. That's all. Kita tenggelam dalam kesibukan masing-masing.
Saya menggambil cuti sejak H-2 pernikahannya. Selama cuti itu saya memutuskan untuk menginap dirumahnya. Jam 11 malam, H-1 kita baru bisa ngobrol -hanya- berdua. Hiruk pikuk persiapan akad nikah besok pagi, sungguh membelenggu kita. Padahal rencananya kita ingin ngobrol tentang banyak hal. Akhirnya, bisa juga kita ngobrol berdua. Ada banyak hal yang ingin saya tanyakan. Dia juga ingin bercerita banyak pada saya.Beberapa kali Mamanya mengetok pintu, meminta kita tidur.
"Aku gak bisa tidur." Dia memandang saya dengan wajah memelas. Saya paham kondisinya saat ini.
"Lampunya dimatiin aja, biar dikira kita dah tidur."

"Iya.. ya." Dia mematikan lampu neon kamar dan menggantinya dengan lampu kamar yang temaram. Kita melanjutkan ngobrol sambil berbisik-bisik.Suatu hal yang sudah lama sekali tidak kita lakukan. Kita berbicara banyak hal, tentang masa lalu dan impian-impian kita. Wajah sumringahnya terlihat jelas dalam keremangan kamar. Memunculkan aura cinta yang menerangi kamar saat itu. Hingga akhirnya terlontar juga sebuah pertanyaan yang selama ini saya pendam.
"Kenapa kamu memilih dia?" Dia tersenyum simpul lalu bangkit dari tidurnya sambil meraih HP dibawah bantalku. Berlahan dia membuka laci meja riasnya. Dengan bantuan nyala LCD HP dia mengais lembaran kertas didalamnya. Perlahan dia menutup laci kembali lalu menyerahkan selembar amplop pada saya. Saya menerima HP dari tangannya. Amplop putih panjang dengan kop suratperusahaan tempat calon suaminya bekerja. Apaan sih. Saya memandangnya tak mengerti. Eeh, dianya malah ngikik geli.
"Buka aja." Sebuah kertas saya tarik keluar. Kertas polos ukuran A4, saya menebak warnanya pasti putih hehehe. Saya membaca satu kalimat diatas dideretan paling atas.
"Busyet dah nih orang." Saya menggeleng-gelengkan kepala sambil menahan senyum. Sementara dia cuma ngikik melihat ekspresi saya. Saya memulai membacanya.
Dan sampai saat inipun saya masih hapal dengan kata-katanya. Begini isi suratitu.
Kepada YTH
Calon istri saya, calon ibu anak-anak saya, calon anak Ibu saya dan calon kakak buat adik-adik saya.
Di tempat
Assalamu'alaikum Wr Wb
Mohon maaf kalau anda tidak berkenan. Tapi saya mohon bacalah surat ini hingga akhir. Baru kemudian silahkan dibuang atau dibakar, tapi saya mohon, bacalah dulu sampai selesai.
Saya, yang bernama ...... menginginkan anda ...... untuk menjadi istri saya. Saya bukan siapa-siapa. Saya hanya manusia biasa. Saat ini saya punya pekerjaan. Tapi saya tidak tahu apakah nanti saya akan tetap punya pekerjaan. Tapi yang pasti saya akan berusaha punya penghasilan untuk mencukupi kebutuhan istri dan anak-anakku kelak. Saya memang masih kontrak rumah. Dan saya tidak tahu apakah nanti akan ngontrak selamannya. Yang pasti, saya akan selalu berusaha agar istri dan anak-anak saya tidak kepanasan dan tidak kehujanan. Saya hanyalah manusia biasa, yang punya banyak kelemahan dan beberapa kelebihan. Saya menginginkan anda untuk mendampingi saya. Untuk menutupi kelemahan saya dan mengendalikan kelebihan saya. Saya hanya manusia biasa. Cinta saya juga biasa saja. Oleh karena itu. Saya menginginkan anda mau membantu saya memupuk dan merawat cinta ini, agar menjadi luar biasa. Saya tidak tahu apakah kita nanti dapat bersama-sama sampai mati. Karena saya tidak tahu suratan jodoh saya. Yang pasti saya akan berusaha sekuat tenaga menjadi suami dan ayah yang baik. Kenapa saya memilih anda? Sampai saat ini saya tidak tahu kenapa saya memilih anda. Saya sudah sholat istiqaroh berkali-kali, dan saya semakin mantap memilih anda.Yang saya tahu, Saya memilih anda karena Allah. Dan yang pasti, saya menikah untuk menyempurnakan agama saya, juga sunnah Rasulullah. Saya tidak berani menjanjikan apa-apa, saya hanya berusaha sekuat mungkin menjadi lebih baik dari saat ini.
Saya mohon sholat istiqaroh dulu sebelum memberi jawaban pada saya. Saya kasih waktu minimal 1 minggu, maksimal 1 bulan. Semoga Allah ridho dengan jalan yang kita tempuh ini. Amin
Wassalamu'alaikum Wr Wb

Saya memandang surat itu lama. Berkali-kali saya membacanya. Baru kali ini saya membaca surat 'lamaran' yang begitu indah. Sederhana, jujur dan realistis.
Tanpa janji-janji gombal dan kata yang berbunga-bunga. surat cinta minimalis, saya menyebutnya :D. Saya menatap sahabat disamping saya. Dia menatap saya dengan senyum tertahan.
"Kenapa kamu memilih dia."
"Karena dia manusia biasa." Dia menjawab mantap. "Dia sadar bahwa dia manusia biasa. Dia masih punya Allah yang mengatur hidupnya. Yang aku tahu dia akan selalu berusaha tapi dia tidak menjanjikan apa-apa. Soalnya dia tidak tahu, apa yang akan terjadi pada kita dikemudian hari. Entah kenapa, Itu justru memberikan kenyamanan tersendiri buat aku."
"Maksudnya?"
"Dunia ini fana. Apa yang kita punya hari ini belum tentu besok masih ada. Iya kan ? Paling gak. Aku tau bahwa dia gak bakal frustasi kalau suatu saat nanti kita jadi gembel. Hahaha."
"Ssttt." Saya membekap mulutnya. Kuatir ada yang tau kalau kita belum tidur. Terdiam kita memasang telinga. Sunyi. Suara jengkering terdengar nyaring diluar tembok. Kita saling berpandangan lalu cekikikan sambil menutup mulut masing-masing. "Udahtidur. Besok kamu kucel, ntar aku yang dimarahin Mama." Kita kembali
rebahan. Tapi mata ini tidak bisa terpejam. Percakapan kita tadi masih terngiang terus ditelinga saya.
"Gi..."
"Tidur. Dah malam." Saya menjawab tanpa menoleh padanya. Saya ingin dia tidur, agar dia terlihat cantik besok pagi. Kantuk saya hilang sudah, kayaknya gak bakalan tidur semaleman nih.
Satu lagi pelajaran pernikahan saya peroleh hari itu. Ketika manusia sadar dengan kemanusiannya. Sadar bahwa ada hal lain yang mengatur segala kehidupannya.
Begitupun dengan sebuah pernikahan. Suratan jodoh sudah tergores sejak ruh ditiupkan dalam rahim. Tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana dan berapa lama pernikahnnya kelak. Lalu menjadikan proses menuju pernikahan bukanlah sebagai beban tapi sebuah 'proses usaha'. Betapa indah bila proses menuju pernikahan mengabaikan harta, tahta dan 'nama'. Embel-embel predikat diri yang selama ini melekat ditanggalkan. Ketika segala yang 'melekat' pada diri bukanlah dijadikan pertimbangan yang utama. Pernikahan hanya dilandasi karena Allah semata. Diniatkan untuk ibadah.
Menyerahkan secara total pada Allah yang membuat skenarionya. Maka semua menjadi indah. Hanya Allah yang mampu menggerakkan hati setiap umat-NYA.

Hanya Allah yang mampu memudahkan segala urusan. Hanya Allah yang mampu menyegerakan sebuah pernikahan. Kita hanya bisa memohon keridhoan Allah.
Meminta-NYA mengucurkan barokah dalam sebuah pernikahan. Hanya Allah jua yang akan menjaga ketenangan dan kemantapan untuk menikah. Lalu, bagaimana dengan cinta? Ibu saya pernah bilang, Cinta itu proses. Proses dari ada, menjadi hadir, lalu tumbuh, kemudian merawatnya. Agar cinta itu bisa bersemi dengan indah menaungi dua insan dalam pernikahan yang suci. Witing tresno jalaran garwo (sigaraning nyowo), kalau diterjemahkan secara bebas. Cinta tumbuh karena suami/istri (belahan jiwa).
Cinta paling halal dan suci. Cinta dua manusia biasa, yang berusaha menggabungkannya agar menjadi cinta yang luar biasa. Amin.

Monday, December 03, 2007

pindahan

Ini cerita dah lama sebenarnya, berhubung masih ingat gak apa-apa kan kalau diceritain, hehehehehe,.. waktu itu bulan Juli, di tempat saya melakukan aktivitas dalam rangka mencari uang (mau nulis kantor aja ribet beet :D) mengalami krisis internal :(, nah pada saat itu ada kebijakan dari kantor pusat bahwa akan ada "orang" pusat yang akan dipindahkan ke kantor cabang, dan bahkan ada yang terkena "rasionalisasi" (bahasa kasarnya dipecat) degg...degg...degg jantungku pun berdegup seketika saat mendengar pengumuman tersebut, dan pada saat pengumuman itu tiba ternyata aku terkena program tersebut, tapi Alhamdulillah untungnya, aku hanya dipindahkan di cabang terdekat yaitu cabang Jakarta sebagai Credit Analist dari posisi sebelumnya accounting Staff, sebenarnya sie gak rela juga di pindahkan ke cabang:( tapi mau gimana lagi terpaksa dech dijalanin.

Kerja di cabang memang cukup membosankan secara tugas di sana gak ada internet dan juga yang biasanya di kantor pusat lumayan padat kerjaan terus di kantor cabang yang kerjaannya paling-paling habis jam makan siang juga sudah bisa selesai, paling-paling yang bisa dijadikan hiburan ya dengerin musik aja dan bawa film dari rumah buat di setel di kantor, hehehhheehe :D, tapi yang paling mengesankan kerja di kantor cabang adalah orang-orang di sana kompak-kompak semua dan penuh humorisasi.

Kira-kira satu bulanan aku tugas di cabang jakarta lebih tepatnya setelah acara "ultah" kantor, ada kejutan buatku, Supervisor HRD & GA bilang kalau aku akan dipindahkan kembali ke kantor pusat, degg... hatiku langsung deg..deg..an (karena senang mungkin ya :D), hehehhehe lagi. Dan tepat pada hari senin tanggal 10 september 2007 aku pindah ke kantor pusat menduduki jabatan (halah padahal mah staf-staf juga) sebagai Repossed Asset, sampai dengan pada saat ini.

Wednesday, May 16, 2007

belajar dari keledai

Belajar dari Keledai

Di sebuah desa, seorang petani kehilangan keledainya.
Capek mencari, tak dia temukan juga keledai itu. Tapi,
ketika dia lelah mencari dan duduk di bagian belakang
rumah, samar telinganya mendengar ringkik memelas dari
keledainya. Suara itu lirih, sedih. Tapi di mana? Dan
kenapa suara itu bergema?

Beringsut, petani itu mencari sumber suara. Dan, jauh di
belakang rumah, di dalam sumur kering yang tak terpakai,
dia temukan keledainya, bergerak gelisah, memekik. Petani
tua itu tak tahu harus berbuat apa. Menarik keledai ke
atas, tentu dia tidak kuat. Juga bagaimana menariknya?
Lama berpikir, akhirnya dia pun pasrah. "Keledai itu telah
tua, dan sumur itu terlalu berbahaya jika dibiarkan saja,"
batinnya.

Ia pun memutuskan untuk mengubur si keledai di sumur itu.
Dengan mengajak beberapa tetangga, dia mulai mengayuh
sekop dan melemparkan timbunan tanah ke dalam sumur.
Ditutupinya telinga, agar tak mendengar pekikan keledai
yang seperti kehilangan harapan, dan dia meminta tetangga
mempercepat menimbun tanah ke sumur. "Kian cepat, makin
lekas tangisan keledai itu hilang," pikirnya.

Dan benarlah. Tak lama, tak terdengar lagi suara keledai
dari dalam sumur. Karena menyangka sudah tertimbun, dia
dan tetangga melongok ke dalam sumur. Tapi, pemandangan di
bawah begitu mengagetkan mereka. Takjub. Terpukau.
Ternyata, keledai itu masih segar-bugar, dan sibuk
menggoyang-goyangka n badannya. Setiap satu sekop tanah
jatuh menimpa tubuhnya, keledai itu akan menggoyangkan
punggunya, menggugurkan timbunan tanah itu. Dan setelah
tanah turun, keledai akan memijaknya, menjadikan titik
tumpu. Menyadari hal itu, kian bersemangat petani dan para
tetangga menimbunkan tanah. Keledai terus saja mengibaskan
tubuhnya, dan bergerak naik seiring tanah yang kian banyak
memenuhi sumur. Dan tak sampai setengah hari, sumur itu
pun mulai penuh tanah, dan keledai itu meringkik,
meloncati bibir sumur, dan berlari. Pergi.

Kehidupan, akan terus menuangkan tanah dan kotoran
kepadamu. Hanya ada satu cara untuk keluar dari kotoran
--kesedihan, masalah, cobaan, dan lainnya-- itu, yakni
dengan menggerakkan tubuhmu, membuang segala kotoran itu
dari pikiran dan hatimu. Dengan cara itulah, kamu dapat
menjadikan semua masalah sebagai pijakan, melompati sumur
kesengsaraan.

Keledai itu memberi contoh terbaik. Dan tak ada salahnya,
kita belajar dari keledai.

kisah sholat 5 waktu

KISAH DIBALIK SHOLAT 5 WAKTU....

Ali bin Abi Talib r.a berkata :

Sewaktu Rasullullah S.A.W duduk bersama para sahabat Muhajirin danAnsar, maka dengan tiba-tiba datanglah satu rombongan orang-orang Yahudi, lalu
berkata: Ya Muhammad, kami hendak tanya kepada kamu kalimat-kalimat yang telah diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa A.S.yang tidak diberikan
kecuali kepada para Nabi utusan Allah atau malaikat muqarrab.'

Lalu Rasullullah S.A.W.bersabda: 'Silahkan bertanya.'

Berkata orang Yahudi:'Silahkan terangkan kepada kami tentang 5 waktu yang diwajibkan oleh Allah ke atas umatmu.' Sabda Rasullullah S.A.W.:'Sembahyang Zuhur jika tergelincir matahari, maka bertasbihlah segala sesuatu kepada TuhanNya, Sembahyang Asar itu ialah saat ketika Nabi Adam A.S. memakan buah
Khuldi, Sembahyang Maghrib itu adalah saat Allah menerima taubat Nabi Adam A.S.,maka setiap mukmin yang bersembahyang Maghrib dengan ikhlas
kemudian dia berdoa meminta sesuatu pada Allah maka pasti Allah akan mengkabulkan permintaannya. Sembahyang Isya' itu ialah sembahyang yang
dikerjakan oleh para Rasul-Rasul sebelumku, Sembahyang Subuh adalah sebelum terbit matahari, ini kerana apabila matahari terbit, terbitnya di antara dua tanduk
syaitan dan di situ sujudnya tiap orang kafir.'

Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah S.A.W. maka mereka berkata: 'Memang benar apa yang kamu katakan itu Muhammad,
katakanlah kepada kami apakah pahala yang akan di dapati oleh orang yang sembahyang. Rasullullah S.A.W bersabda: 'Jagalah waktu-waktu sembahyang
terutama sembahyang yang pertengahan, Sembahyang Zuhur, pada saat itu nyalanya neraka Jahanam, orang mukimin yang mengerjakan sembahyang pada
ketika itu akan diharamkan ke atasnya wap api neraka Jahanam pada hari Kiamat.'

Sabda Rasullullah S.A.W. lagi: 'Manakala sembahyang Asar, adalah saat di mana Nabi Adam A.S. memakan buah Khuldi. Orang mukmin yang mengerjakan
sembahyang Asar akan diampunkan dosanya seperti bayi yang baru lahir.'

Setelah itu Rasullullah S.A.W. membaca ayat yang bermaksud:'Jagalah waktu-waktu sembahyang terutama sekali sembahyang yang pertengahan,
sembahyang Maghrib itu adalah saat di mana taubat Nabi Adam A.S. diterima. Seorang mukmin yang ikhlas mengerjakan sembahyang Maghrib kemudian meminta sesuatu dari Allah maka Allah akan perkenankan.

'Sabda Rasullullah S.A.W. : 'Sembahyang Isya' (atamah). Katakan kubur itu adalah sangat gelap dan begitu juga pada hari Kiamat, maka seorang mukmin yang berjalan dalam malam yang gelap untuk pergi menunaikan sembahyang Isya' berjamaah, Allah S.W.T. haramkan dari terkena nyalanya api neraka dan diberinya cahaya untuk menyeberangi titi sirath.

' Sabda Rasullullah S.A.W. seterusnya: 'Sembahyang Subuh pula, seorang mukmin yang mengerjakan sembahyang subuh selama 40 hari secara berjamaah,
diberi oleh Allah S.W.T. dua kebebasan yaitu: 1. Dibebaskan dari api neraka. 2. Dibebaskan dari nifaq.

Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah S.A.W. maka mereka berkata: 'Memang benarlah apa yang kamu katakan itu wahai
Muhammad (S.A.W). Kini katakan pula kepada kami semua kenapakah Allah S.W.T. mewajibkan puasa 30 hari ke atas umatmu?'.

Sabda Rasullullah S.A.W.: 'Ketika Nabi Adam memakan buah pohon yang dilarang,lalu makanan itu tersangkut dalam perut Nabi Adam A.S.selama 30
hari. Kemudian Allah S.W.T. mewajibkan ke atas keturunan Adam A.S. berlapar selama 30 hari. Sementara izin makan di waktu malam itu adalah
sebagai kurnia Allah S.W.T. kepada makhlukNya.'

Kata orang Yahudi: 'Wahai Muhammad, memang benarlah apa yang kamu katakan itu. Kini terangkan kepada kami ganjaran pahala yang diperolehi dari puasa itu.'

Sabda Rasullullah S.A.W.: 'Seorang hamba yang berpuasa dalam bulan Ramadhan dengan ikhlas kepada Allah S.W.T. dia akan diberi oleh Allah S.W.T. tujuh
perkara:
1. Akan dicairkan daging haram yg tumbuh dari badannya (daging yang tumbuh dengan makanan yang haram).

2. Rahmat Allah sentiasa dekat dengannya.

3. Diberi oleh Allah sebaik-baik amal.

4. Dijauhkan dari merasa lapar dan haus.

5. Diringankan baginya siksa kubur (siksa yang sangat mengerikan).

6. Diberikan cahaya oleh Allah S.W.T. pada hari Kiamat untuk menyeberang titian sirath.

7. Allah S.W.T. akan memberinya kemudian di syurga.

' Kata orang Yahudi: 'Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Katakan kepada kami kelebihanmu antara semua para nabi-nabi.'

Sabda Rasullullah S.A.W.:'Seorang nabi mengunakan doa mustajabnya untuk membinasakan umatnya, tetapi saya tetap menyimpankan
doa saya (untuk saya gunakan memberi syafaat pada umat saya di hari kiamat).'

Kata orang Yahudi: 'Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad, kini kami mengakui dengan ucapan Asyhadu Alla illaha illallah, wa annaka
Rasulullah (kami percaya bahawa tiada Tuhan kecuali Allah dan engkau utusan Allah).'

"Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah2an. Dan berilah
berita gembira kepada orang2 yang sabar." (Al-Baqarah : 155)

Disebutkan di dalam satu riwayat, bahawasanya apabila para makhluk dibangkitkan dari kubur, mereka semuanya berdiri tegak di kubur masing masing selama
44 tahun UMUR AKHIRAT dalam keadaan TIDAK MAKAN dan TIDAK MINUM, TIDAK DUDUK dan TIDAK BERCAKAP.

Bertanya orang kepada Rasulullah saw :
"Bagaimana kita dapat mengenali ORANG-ORANG MUKMIN kelak di hari qiamat?"

Maka jawabnya Rasulullah saw,"Umat dikenal kerana WAJAH mereka putih disebabkan oleh WUDHU'." Bila qiamat datang maka malaikat datang ke
kubur orang mukmin sambil membersihkan debu di badan mereka KECUALI pada tempat sujud. Bekas SUJUD tidak dihilangkan. Maka memanggillah dari zat
yang memanggil. Bukanlah debu itu dari debu kubur mereka, akan tetapi debu itu ialah debu KEIMANAN mereka. Oleh itu tinggallah debu itu sehingga mereka
melalui titian Siratul Mustaqim dan memasuki alam syurga, sehingga setiap orang melihat para mukmin itu mengetahui bahwa mereka adalah pelayan Ku dan hamba-hambaKu. Disebutkan oleh hadith Rasulullah saw bahwa sepuluh orang yang mayatnya TIDAK BUSUK dan TIDAK REPUT dan akan
bangkit dalam tubuh asal diwaktu mati:

1. Para Nabi
2. ParaAhli Jihad

3. ParaAlim Ulama

4. ParaSyuhada

5. ParaPenghafal Al Quran

6. Imam atau Pemimpin yang Adil

7. Tukang Azan

8. Wanita yang mati kelahiran/beranak
9. Orang mati dibunuh atau dianiaya

10. Orang yang mati di siang hari atau di malam Jumaat jika mereka itu dari kalangan orang yang beriman.

Di dalam satu riwayat yang lain dari Jabir bin Abdullah ra sabda Rasulullah saw:
Apabila datang hari qiamat dan orang orang yang berada di dalam kubur dibangkitkan maka Allah swt memberi wahyu kepada Malaikat Ridhwan :
'Wahai Ridhwan, sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba Ku berpuasa (ahli puasa) dari kubur mereka di dalam keadaan letih dan dahaga. Maka
ambillah dan berikan mereka segala makanan yang digoreng dan buah buahan syurga.

Maka Malaikat Ridhwan menyeru, wahai sekelian kawan-kawan dan semua anak-anak yang belum baligh, lalu mereka semua datang dengan membawa
dulang dari nur dan berhimpun dekat Malaikat Ridhwan bersama dulang yang penuh dengan buahan dan minuman yang lazat dari syurga dengan sangat
banyak melebihi daun-daun kayu di bumi.

Jika Malaikat Ridhwan berjumpa mukmin maka dia memberi makanan itu kepada mereka sambil mengucap sebagaimana yang difirman oleh Allah swt
di dalam Surah Al-Haqqah bermaksud :
"Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan AMAL yang telah kamukerjakan pada HARI yang telah LALU itu."

* Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Islam yang lain. Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati. "Dan (ingatlah) Allah sentiasa mengetahui dengan mendalam akan apa jua yang kamu lakukan." (Surah Al-Baqarah : 237

menggapai kehidupan bahagia

MENGGAPAI KEHIDUPAN BAHAGIA

PASAL KEDUA :

AKTIFITAS, ILMU DAN KONSENTRAS

  1. Di antara faktor yang dapat mengatasi goncangan jiwa karena tegangnya urat saraf dan hati yang galau ialah: "Menyibukkan diri dengan berbagai aktifitas atau dengan mempelajari ilmu yang bermanfaat." Aktifitas semacam ini bisa mengalihkan perhatian hati seseorang dari hal-hal yang dapat menggoncangkan hatinya. Bahkan, mungkin mampu melupakan faktor-faktor yang mendatangkan kesedihan dan musibah, jiwanya menjadi senang dan sema-ngatnya pun bertambah. Faktor-faktor semacam ini bisa berlaku kepada orang yang beriman dan lainnya. Hanya saja, orang yang beriman unggul dengan keimanan dan keikhlasannya ketika dia menyibukkan diri dengan ilmu yang dia pelajari atau dia ajarkan, juga dengan perbuatan baik yang dia lakukan. Jika yang dia lakukan berbentuk ibadah maka tentu nilainya adalah ibadah. Jika berbentuk pekerjaan atau kebiasaan duniawi dia ikuti dengan niat yang baik dan dimaksudkan untuk membantunya dalam ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan karena itu semua, maka faktor-faktor tersebut sangat berperan dalam menghilangkan kesedihan dan berbagai macam musibah. Betapa banyak orang yang ditimpa kegoncangan hati dan kesedihan yang berlarut, sampai akhirnya ditimpa berbagai macam penyakit. Ternyata obat yang paling tepat untuk itu adalah dengan melupakan faktor-faktor yang membuatnya gelisah dan menyibukkan diri dengan akti-fitas-aktifitas pentingnya.

    Karena itu hendaklah kita memilih kesibukan yang di-senangi dan diinginkan oleh jiwa. Sebab yang demikian ini dapat mempercepat hasil yang dimaksudkan. Wallahu a'lam.
  2. Di antara hal yang juga dapat menolak kesedihan dan kegelisahan adalah mengkonsentrasikan segenap pikiran pada tugas/pekerjaan yang ada pada hari itu, tidak memikirkan hal yang masih akan datang serta kesedihan yang pernah terjadi. Karena itu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mohon perlindungan dari Al-Ham dan Al-Huzn. Al-Huzn artinya kesedihan atas hal-hal yang telah berlalu yang sudah tidak mungkin ditolak dan diraih kembali. Al-Ham artinya kesedihan yang terjadi karena perasaan takut akan hal yang akan datang. Dengan demikian, seorang hamba akan menjadi "Ibnu Yaumih" (putra harinya), dia akan giat dan bersungguh-sungguh memperbaiki hari dan waktu yang dia ada saat itu. Bila hati dikonsentrasikan untuk hal ini, dia akan berusaha menyempurnakan semua tugasnya. Dengan demikian dia akan terhibur dari kesedihan dan musibahnya. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca do'a atau mengajarkan umatnya berdo'a, pada hakikatnya dia memberikan dorongan --tentu dengan bantuan Allah dan karuniaNya-- semangat dan kesungguhan mencapai prestasi dan menolak kegagalan sebagaimana yang diminta dalam do'a. Karena do'a itu bergandeng dengan amal. Setiap hamba berusaha men-dapatkan apa yang bermanfaat baginya dunia akhirat. Dan dia juga berdo'a memohon pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala agar sukses mendapat apa yang dia inginkan. Seperti yang disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:



"Berusahalah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagi-mu, mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu bersikap lemah. Bila kamu ditimpa sesuatu, janganlah kamu mengatakan: 'Seandainya saya bertindak begini, tentu (hasil-nya) akan begini dan begini.' Tapi katakanlah: 'Allah sudah mentakdirkan dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.' Sebab, sesungguhnya perkataan 'Seandainya ...' akan mem-buka (pintu) perbuatan syaithan." (HR. Muslim)

Dalam hadits tersebut Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menghimpun antara perintah berusaha meraih yang bermanfaat dalam setiap kondisi dengan perintah mohon pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan perintah agar tidak memperturutkan sikap lemah yang merupakan cerminan dari sifat malas yang berbahaya. Semua itu dikumpulkan dengan perintah pasrah terhadap hal-hal yang sudah berlalu dan selalu memperhatikan qadha' dan qadar Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Di sini Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membagi urusan manusia menjadi dua bagian: Pertama, bagian yang dibolehkan bagi seorang hamba berusaha mendapat-kannya, menolaknya atau meringankannya. Bagian kedua adalah bagian yang tidak boleh/tidak bisa disikapi seperti di atas. Di sini seorang hamba dituntut tenang, rela dan menerima. Dan tidak diragukan lagi bahwa memperhati-kan sikap semacam ini adalah faktor memperoleh kesenangan dan melenyapkan kesedihan.

PASAL KETIGA :

Dzikir, Ingat Nikmat, dan Melihat ke Bawah

  1. Termasuk faktor utama yang mendatangkan sikap lapang dada dan ketenangan adalah "Banyak dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala." Dzikir kepada Allah Subha-nahu wa Ta'ala itu memberikan pengaruh ajaib untuk mendapatkan sikap lapang dada dan ketenangan serta menghilangkan kesedihan dan musibah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
    "Ingat, dengan dzikir kepada Allah hati akan menjadi tenang." (Ar-Ra'du: 28)
    Dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala itu akan memberikan pengaruh yang besar dalam menggapai bahagia. Karena dia mempunyai keistimewaan dan karena adanya harapan hamba untuk mendapatkan pahala dan balasan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
  2. Di antaranya pula adalah: "Ingat dan membicara-kan nikmat-nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala yang tampak maupun yang tidak tampak." Dengan mengetahui dan membicarakannya niscaya Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menolak kesedihan yang ada dan mendorong hamba untuk selalu bersyukur. Syukur adalah sikap yang sangat mulia dan berkedudukan terpuji, bahkan walaupun dia berada dalam kondisi fakir, sakit dan berbagai macam ujian lainnya. Bila seorang hamba ingin membandingkan antara nikmat-nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala yang banyaknya tidak dapat dihitung dengan jumlah musibah yang menimpa, tentu musibah itu tiada artinya.

    Bahkan, bila ada musibah yang menimpa hamba lalu dia hadapi dengan kesabaran, rela dan sikap menerima, maka akan ringanlah bebannya. Sementara, harapannya mendapatkan pahala Allah Subhanahu wa Ta'ala dan ibadahnya kepada Allah dengan menjalankan perintah bersabar dan rela, akan mengubah sesuatu yang pahit menjadi manis. Manisnya pahala membuatnya lupa akan pahitnya sikap sabar.
  3. Termasuk faktor yang sangat mendukung dalam hal ini adalah "Mengikuti petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah hadits shahih." Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

    "Lihatlah orang yang ada di bawah kalian dan janganlah kalian melihat orang yang di atas kalian. Sesungguhnya hal ini (lebih baik bagi kalian sehingga kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikan kepada kalian." (HR. Bukhari dan Muslim)

    Bila seorang hamba meletakkan di depan matanya cara pandang yang mulia ini, dia akan melihat bahwa dirinya mengungguli sebagian besar orang dalam masalah kese-hatan dan rezkinya, bagaimana pun kondisi dia sebenar-nya. Dengan demikian akan hilanglah kegelisahan, kese-dihan dan musibahnya, dan bertambahlah perasaan se-nangnya serta harapannya untuk mendapatkan juga nik-mat-nikmat Allah yang telah diberikan kepada orang-orang yang ada di atasnya.

    Setiap kali seorang hamba merenungi nikmat-nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala baik yang tampak maupun tidak tampak, urusan agama maupun duniawi, dia akan mengetahui bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberikan kepadanya banyak kebaikan dan mencegah berbagai bencana. Dan pasti, hal ini dapat menghilangkan kesedihan dan mendatangkan kebahagiaan serta kese-nangan.

PASAL KEEMPAT :

Ikhtiar dan Do'a

  1. Termasuk hal-hal yang dapat mendatangkan kesenangan dan menghilangkan kesedihan adalah "Berusaha menghilangkan faktor yang menyebabkan kesedihan tersebut serta berusaha mencari faktor yang dapat mendatangkan kesenangan yang diinginkan." Caranya yaitu melupakan musibah-musibah yang sudah berlalu dan tidak mungkin bisa diatasi. Juga harus memahami, menyibukkan pikiran dengan hal-hal tersebut adalah perbuatan sia-sia, tidak berguna, dan gila. Dengan demikian dia berusaha agar hatinya tidak lagi memikirkan hal-hal tersebut, berusaha menghilangkan kegelisahan hatinya kekurangan, perasaan takut atau lainnya dari kekhawatiran yang dia bayangkan pada masa depan. Maka dia memahami bahwa masa depan tidak bisa diketahui, termasuk di dalamnya masalah kebaikan, kejelekan, harapan-harapan dan musibah. Semuanya berada di Tangan Allah Subhanahu wa Ta'ala Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana. Manusia tidak kuasa apa-apa kecuali berusaha mendapatkan kebaikan dan menolak kemudha-ratan.

    Dengan demikian seorang hamba mengetahui, bila dia tidak gelisah memikirkan nasibnya yang akan datang, ber-tawakkal kepada Allah untuk memperbaiki nasibnya serta merasa tentram dengannya, maka hatinya akan tenang, kondisinya akan membaik dan akan hilang kesedihan dan kegelisahannya.
  2. Termasuk hal yang paling berguna untuk me-nyambut masa depan yang baik adalah: "Menggunakan do'a yang pernah dipanjatkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:

    "Ya Allah, perbaikilah agamaku yang merupakan urusan pokokku, perbaikilah duniaku yang di dalamnya terdapat kehidupanku, perbaikilah akhiratku yang ke sanalah tempat kembaliku. Jadikanlah kehidupan ini tambahan bagiku dalam setiap kebaikan dan (jadikanlah) kematian itu keterlepasan bagiku dari setiap keburukan." (HR. Muslim)

    Begitu pula do'a beliau:

    "Ya Allah, aku mengharapkan rahmatMu, maka janganlah Kau pasrahkan (urusan)ku pada diriku sendiri walau sekejap mata. Dan perbaikilah urusanku semuanya. Tidak ada sesembahan yang haq melainkan Engkau." (HR. Abu Daud dengan sanad shahih)

    Bila seorang hamba memanjatkan do'a ini -untuk kebaikan agama dan dunianya pada masa yang akan datang- disertai hati yang hadir, niat yang benar dan memang berusaha untuk itu, niscaya Allah Subhanahu wa Ta'ala mengabulkan do'a, harapan dan apa yang dia usahakan. Berubahlah kesedihannya menjadi kebahagiaan dan ke-senangan.


I

semua terjadi karna suatu alasan

SEMUA TERJADI KARENA SUATU ALASAN

Semua dimulai dari impianku. Aku ingin menjadi astronot. Aku ingin terbang ke luar angkasa. Tetapi aku tidak memiliki sesuatu yang tepat.

Aku tidak memiliki gelar. Dan aku bukan seorang pilot. Namun, sesuatu pun terjadilah.

Gedung Putih mengumumkan mencari warga biasa untuk ikut dalam penerbangan 51-L pesawat ulang-alik Challanger. Dan warga itu adalah seorang guru.

Aku warga biasa, dan aku seorang guru. Hari itu juga aku mengirimkan surat lamaran ke Washington. Setiap hari aku berlari ke kotak pos.

Akhirnya datanglah amplop resmi berlogo NASA. Doaku terkabulkan. Aku lolos penyisihan pertama. Ini benar-benar terjadi padaku.

Selama beberapa minggu berikutnya, perwujudan impianku semakin dekat saat NASA mengadakan test fisik dan mental. Begitu test selesai, aku menunggu dan berdoa lagi. Aku tahu aku semakin dekat pada impianku.

Beberapa waktu kemudian, aku menerima panggilan untuk mengikuti program latihan astronot khusus di Kennedy Space Center.

Dari 43.000 pelamar, kemudian 10.000 orang, dan kini aku menjadi bagian dari 100 orang yang berkumpul untuk penilaian akhir. Ada simulator, uji klaustrofobi, latihan ketangkasan, percobaan mabuk udara. Siapakah di antara kami yang bisa melewati ujian akhir ini?

Tuhan, biarlah diriku yang terpilih, begitu aku berdoa. Lalu tibalah berita yang menghancurkan itu. NASA memilih Christina McAufliffe. Aku kalah. Impian hidupku hancur. Aku mengalami depresi. Rasa percaya diriku lenyap, dan amarah menggantikan kebahagiaanku.

Aku mempertanyakan semuanya. Kenapa Tuhan? Kenapa bukan aku?

Bagian diriku yang mana yang kurang? Mengapa aku diperlakukan kejam?

Aku berpaling pada ayahku. Katanya,"Semua terjadi karena suatu alasan."

Selasa, 28 Januari 1986, aku berkumpul bersama teman-teman untuk melihat peluncuran Challanger. Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, aku menantang impianku untuk terakhir kali. Tuhan, aku bersedia melakukan apa saja agar berada di dalam pesawat itu. Kenapa bukan aku?

Tujuh puluh tiga detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan menghapus semua keraguanku saat Challanger meledak, dan menewaskan semua penumpang.

Aku teringat kata-kata ayahku, "Semua terjadi karena suatu alasan." Aku tidak terpilih dalam penerbangan itu, walaupun aku sangat menginginkannya karena Tuhan memiliki alasan lain untuk kehadiranku di bumi ini. Aku memiliki misi lain dalam hidup. Aku tidak kalah; aku seorang pemenang.

Aku menang karena aku telah kalah. Aku, Frank Slazak, masih hidup untuk bersyukur pada Tuhan karena tidak semua doaku dikabulkan.

Tuhan mengabulkan doa kita dengan 3 cara :

1. Apabila Tuhan mengatakan YA

Maka kita akan mendapatkan apa yang kita minta

2. Apabila Tuhan mengatakan TIDAK

Maka kita akan mendapatkan yang lebih baik

3. Apabila Tuhan mengatakan TUNGGU

Maka kita akan mendapatkan yang TERBAIK sesuai dengan kehendak NYA

Monday, February 12, 2007

Postingan pertama nie...

Catatan Harian Seorang Pramugari

Saya adalah seorang pramugari biasa dari China Airline, karena bergabung dengan perusahaan penerbangan hanya beberapa tahun dan tidak mempunyai pengalaman yang mengesankan, setiap hari hanya melayani penumpang dan melakukan pekerjaan yang monoton.

Pada tanggal 7 Juni yang lalu saya menjumpai suatu pengalaman yang membuat perubahan pandangan saya terhadap pekerjaan maupun hidup saya.

Hari ini jadwal perjalanan kami adalah dari Shanghai menuju Peking, penumpang sangat penuh pada hari ini.

Diantara penumpang saya melihat seorang kakek dari desa, merangkul sebuah karung tua dan terlihat jelas sekali gaya desanya, pada saat itu saya yang berdiri dipintu pesawat menyambut penumpang kesan pertama dari pikiran saya ialah zaman sekarang sungguh sudah maju seorang dari desa sudah mempunyai uang untuk naik pesawat.

Ketika pesawat sudah terbang, kami mulai menyajikan minuman, ketika melewati baris ke 20, saya melihat kembali kakek tua tersebut, dia duduk dengan tegak dan kaku ditempat duduknya dengan memangku karung tua bagaikan patung.

Kami menanyakannya mau minum apa, dengan terkejut dia melambaikan tangan menolak, kami hendak membantunya meletakan karung tua diatas bagasi tempat duduk juga ditolak olehnya, lalu kami membiarkannya duduk dengan tenang, menjelang pembagian makanan kami melihat dia duduk dengan tegang ditempat duduknya, kami menawarkan makanan juga ditolak olehnya.

Akhirnya kepala pramugari dengan akrab bertanya kepadanya apakah dia sakit, dengan suara kecil dia mejawab bahwa dia hendak ke toilet tetapi dia takut apakah dipesawat boleh bergerak sembarangan, takut merusak barang didalam pesawat.

Kami menjelaskan kepadanya bahwa dia boleh bergerak sesuka hatinya dan menyuruh seorang pramugara mengantar dia ke toilet, pada saat menyajikan minuman yang kedua kali, kami melihat dia melirik ke penumpang disebelahnya dan menelan ludah, dengan tidak menanyakannya kami meletakan segelas minuman teh dimeja dia, ternyata gerakan kami mengejutkannya, dengan terkejut dia mengatakan tidak usah, tidak usah, kami mengatakan engkau sudah haus minumlah, pada saat ini dengan spontan dari sakunya dikeluarkan segenggam uang logam yang disodorkan kepada kami, kami menjelaskan kepadanya minumannya gratis, dia tidak percaya, katanya saat dia dalam perjalanan menuju bandara, merasa haus dan meminta air kepada penjual makanan dipinggir jalan dia tidak diladeni malah diusir. Pada saat itu kami mengetahui demi menghemat biaya perjalanan dari desa dia berjalan kaki sampai mendekati bandara baru naik mobil, karena uang yang dibawa sangat sedikit, hanya dapat meminta minunam kepada penjual makanan dipinggir jalan itupun kebanyakan ditolak dan dianggap sebagai pengemis.

Setelah kami membujuk dia terakhir dia percaya dan duduk dengan tenang meminum secangkir teh, kami menawarkan makanan tetapi ditolak olehnya.

Dia menceritakan bahwa dia mempunyai dua orang putra yang sangat baik, putra sulung sudah bekerja di kota dan yang bungsu sedang kuliah ditingkat tiga di Peking. anak sulung yang bekerja di kota menjemput kedua orang tuanya untuk tinggal bersama di kota tetapi kedua orang tua tersebut tidak biasa tinggal dikota akhirnya pindah kembali ke desa, sekali ini orang tua tersebut hendak menjenguk putra bungsunya di Peking, anak sulungnya tidak tega orang tua tersebut naik mobil begitu jauh, sehingga membeli tiket pesawat dan menawarkan menemani bapaknya bersama-sama ke Peking, tetapi ditolak olehnya karena dianggap terlalu boros dan tiket pesawat sangat mahal dia bersikeras dapat pergi sendiri akhirnya dengan terpaksa disetujui anaknya.

Dengan merangkul sekarung penuh ubi kering yang disukai anak bungsunya, ketika melewati pemeriksaan keamanan dibandara, dia disuruh menitipkan karung tersebut ditempat bagasi tetapi dia bersikeras membawa sendiri, katanya jika ditaruh ditempat bagasi ubi tersebut akan hancur dan anaknya tidak suka makan ubi yang sudah hancur, akhirnya kami membujuknya meletakan karung tersebut di atas bagasi tempat duduk, akhirnya dia bersedia dengan hati-hati dia meletakan karung tersebut.

Saat dalam penerbangan kami terus menambah minuman untuknya, dia selalu membalas dengan ucapan terima kasih yang tulus, tetapi dia tetap tidak mau makan, meskipun kami mengetahui sesungguhnya dia sudah sangat lapar, saat pesawat hendak mendarat dengan suara kecil dia menanyakan saya apakah ada kantongan kecil? dan meminta saya meletakan makanannya di kantong tersebut. Dia mengatakan bahwa dia belum pernah melihat makanan yang begitu enak, dia ingin membawa makanan tersebut untuk anaknya, kami semua sangat kaget.

Menurut kami yang setiap hari melihat makanan yang begitu biasa dimata seorang desa menjadi begitu berharga.

Dengan menahan lapar disisihkan makanan tersebut demi anaknya, dengan terharu kami mengumpulkan makanan yang masih tersisa yang belum kami bagikan kepada penumpang ditaruh didalam suatu kantongan yang akan kami berikan kepada kakek tersebut, tetapi diluar dugaan dia menolak pemberian kami, dia hanya menghendaki bagian dia yang belum dimakan tidak menghendaki yang bukan miliknya sendiri, perbuatan yang tulus tersebut benar-benar membuat saya terharu dan menjadi pelajaran berharga bagi saya.

Sebenarnya kami menganggap semua hal tersebut sudah berlalu, tetapi siapa menduga pada saat semua penumpang sudah turun dari pesawat, dia yang terakhir berada di pesawat. Kami membantunya keluar dari pintu pesawat, sebelum keluar dia melakukan sesuatu hal yang sangat tidak bisa saya lupakan seumur hidup saya, yaitu dia berlutut dan menyembah kami, mengucapkan terima kasih dengan bertubi-tubi, dia mengatakan bahwa kami semua adalah orang yang paling baik yang dijumpai, kami di desa hanya makan sehari sekali dan tidak pernah meminum air yang begitu manis dan makanan yang begitu enak, hari ini kalian tidak memandang hina terhadap saya dan meladeni saya dengan sangat baik, saya tidak tahu bagaimana mengucapkan terima kasih kepada kalian. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian, dengan menyembah dan menangis dia mengucapkan perkataannya. Kami semua dengan terharu memapahnya dan menyuruh seseorang anggota yang bekerja dilapangan membantunya keluar dari lapangan terbang.

Selama 5 tahun bekerja sebagai pramugari, beragam-ragam penumpang sudah saya jumpai, yang banyak tingkah, yang cerewet dan lain-lain, tetapi belum pernah menjumpai orang yang menyembah kami, kami hanya menjalankan tugas kami dengan rutin dan tidak ada keistimewaan yang kami berikan, hanya menyajikan minuman dan makanan, tetapi kakek tua yang berumur 70 tahun tersebut sampai menyembah kami mengucapkan terima kasih, sambil merangkul karung tua yang berisi ubi kering dan menahan lapar menyisihkan makanannya untuk anak tercinta, dan tidak bersedia menerima makanan yang bukan bagiannya, perbuatan tersebut membuat saya sangat terharu dan menjadi pengalaman yang sangat berharga buat saya dimasa datang yaitu jangan memandang orang dari penampilan luar tetapi harus tetap menghargai setiap orang dan mensyukuri apa yang kita dapat.